Harian Pikiran Rakyat
Selasa, 01/03/2011 - 22:39
LONDON, (PRLM).- Bocoran Wikileaks, Selasa (1/3), secara lengkap memaparkan praktik kotor keluarga kerajaan Arab Saudi tersebut. Salah satunya, pemberian tunjangan sosial yang jumlahnya sangat besar kepada setiap anggota keluarga kerajaan yang jumlahnya ribuan orang itu. Padahal uang yang digunakan itu sebenarnya merupakan anggaran untuk rakyat Arab bukan anggota kerajaan. Namun begitu kuatnya kekuasaan pihak kerajaan menyebabkan praktik korupsi leluasa dilakukan.
Dalam hal ini Menteri Keuangan Arab Saudi punya otoritas dalam membagi uang bulanan kepada semua anggota keluarga kerajaaan. Jumlahnya bervariasi tergantung dari seberapa dekatnya darah bangsawan mereka. Untuk golongan bagsawan kelas terendah, maka uang bulanan yang diterima per orang adalah sebesar 800 dolar AS (Rp 7,2 juta) dan yang tertinggi mencapai 270.000 dolar AS per bulan yang diberikan kepada satu-satunya putra Abdul-Aziz Ibn Saud (Bapak Pendiri Arab Saudi modern) yang masih hidup. Para cucu raja menerima sekitar 27.000 per bulan, sedangkan cicit dan buyut raja, masing-masing per bulan mendapatkan 13.000 dolar AS dan 8.000 dolar AS.
Selain itu, pihak kerajaan juga punya hak istimewa dalam menguasai tanah rakyat biasa, meskipun belakangan ini, kebijakan tersebut berupaya dikurangi atas instruksi Raja Abdullah. Mereka ini dikenal sebagai calo tanah yang membeli lahan warga dengan biaya murah dan kemudian menjualnya kepada pelaksana proyek-proyek pembangunan yang juga masih termasuk dalam lingkungan monarki.
Di samping itu, mereka juga mendapatkan upeti dari orang-orang asing yang bekerja di Arab Saudi. Dalam hal ini, mereka diwajibkan membayar sebesar 30-150 dolar AS per bulan kepada pihak keluarga kerajaan yang menyeponsori para ekspatriat itu untuk bekerja dan menetap di negara kaya minyak itu. Dilaporkan, sseorang anggota keluarga kerajaan dapat menjadi sponsor ratusan orang asing. (A-133/A-26).***
_________________________________________________________