Muhammad bin `Abd al-Wahhab dilahirkan di perkampungan `Uyainah, salah sebuah kampung dalam Najd di bahagian selatan pada tahun 1115H/1703M. Bapaknya, `Abd al-Wahhab merupakan seorang Qadi di sini. Muhammad dikatakan pernah mempelajari bidang fiqh al-Hanbali dengan bapaknya, yang juga adalah salah seorang tokoh ulama al-Hanabilah. Semenjak kecil, dia mempunyai hubungan yang erat dengan pengkajian dan pembelajaran kitab-kitab tafsir, hadith dan akidah.
Pada masa remajanya, Muhammad selalu memperendah-rendahkan syiar agama yang biasanya dipegang oleh penduduk Najd, bukan saja di Najd bahkan sehingga sejauh Madinah selepas dia kembali daripada menunaikan haji. Dia sering mengada-adakan perubahan dalam pendapat dan pemikiran di dalam majlis-majlis agama, dan dia dikatakan tidak suka kepada orang yang bertawassul kepada Nabi saw di tempat kelahiran (marqad) baginda yang suci itu.
Kehidupannya selama beberapa tahun dihabiskan dengan mengembara dan berdagang di kota-kota Basrah, Baghdad, Iran, dan Damsyik (damaskus). Di Damsyik, dia telah mempelajari kitab-kitab karangan Ibn Taimiyyah al-Harrani (m.728H/1328M) yang mengandung ajaran2 yang berunsur kontroversi berbeda dengan Ahl al-Sunnah wa al-Jama`ah.
Perkenalan Dengan Mr. Hempher (Orientalis)
Setelah berpindah ke Basrah disini dia akhirnya berjumpa dengan Hempher yaitu seorang orientalis dan agen rahasia Inggeris. Hempher yang menyamar sebagai Sheikh Muhammad. Dia seorang yang ahli berbahasa Arab , Turki, Parsi, dan telah lama mempelajari Islam di Turki dan Iraq.
Hampher yang akhirnya mempengaruhi ideologi Ibn Wahhab ini, malah memperparah kesesatan Ibn Wahhab. Bersama Hempher inilah Ibn Wahhab sempat melakukan nikah mut'ah dengan seorang agen wanita inggeris yang menyamar sebagai Safiyyah selama 1 minggu. Dalam masa itu Ibn Wahhab tambah sesat lagi karena dalam terkapan 2 orang sekaligus. Pikirannya yang dangkal akhirnya membuatnya terbawa bermabuk-mabukan bersama istri mut'ahnya.
Kemudian atas usul Hempher, Ibn Wahhab hijrah ke Isfahan, Iran . Untuk itu dia memperpanjang masa nikah mut'ahnya bersama Safiyya menjadi 2 bulan.
Disana dia masuk dalam terkapan seorang agen Inggris juga yang menyamar sebagai Abd Karim yang mengenalkannya dengan seorang wanita agen Inggris (yahudi) yang menyamar sebagai Asiya yang jauh lebih cantik dari Safiyya dan akhirnya dinikah mut'ah pula. Dalam terkapan agen2 Inggeris inilah Ibn Wahhab dicekoki segalam macam pemikiran yang sesat, dan menyusun berbagai program untuk menghancurkan Islam.
Sedikit tambahan,..sekiranya pembaca membaca biografi Ibn Wahhab versi Wahabi, maka pembaca sekalian akan menemukan kalimat ini : ..diantara pendukung dakwahnya di kota Basrah ialah seorang ulama yang bernama Syeikh Muhammad al-Majmu' . Inilah Hempher yang menyamar sebagai Syeikh Muhammad al-Majmu' !!!. Dia sengaja mengiringi Ibn Wahhab kembali ke najd untuk mengawasi, menasihati dan mengimplementasikan program-program penghancuran Islam.
____________________________________________