INFO

MENGENAL BERBAGAI MACAM GERAKAN ISLAM TRANSNASIONAL DI INDONESIA

GERAKAN ISLAM TRANSNASIONAL DAN PENGARUHNYA DI INDONESIA

Pendahuluan

Wajah gerakan Islam Transnasional

  • Bersifat transnasional
  • Ideologi gerakan tidak lagi bertumpu pada konsep nation-state, melainkan konsep umat
  • Didominasi oleh corak pemikiran skripturalis fundamentalisme atau radikal
  • Secara parsial mengadaptasi gagasan dan instrumen modern

Gerakan Islam yang bersifat transnasional

  • Ikhwanul Muslimun
  • Hizbut Tahrir
  • Jihad
  • Salafi Dakwah dan Salafi Sururi
  • Jamaah Tabligh (Gerakan Dakwah)
  • Jamaah Tabligh (Gerakan Dakwah)
  • Syiah

IKHWANUL MUSLIMUN

Penyebarannya IM kurang lebih di 70 negara, mulai dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Tenggara hingga Amerika Serikat dan Kanada. Hingga kini pusat jaringan IM di Mesir.

Sifat jaringan sangat fleksibel dan setengah tertutup. Nama gerakan berbeda-beda di tiap negara. Meskipun demikian, semua disatukan oleh pemikiran dan metodologi Ikhwan.

Kekuatan utama gerakan ini adalah pembentukan kelompok-kelompok pengajian (halaqoh)

Secara umum, gerakan Ikhwan sekarang ini terbelah dalam dua arus besar.

  • Ikhwan Tarbiyah
  • Ikhwan Jihad

IKHWANUL MUSLIMIN TARBIYAH

Ikhwan versi tarbiyah merupakan ikhwan versi resmi. Secara internasional dikendalikan oleh Mursyid Am ketujuh yaitu Muhammad Mahdi Akif.

Ikhwan versi tarbiyah tidak terlalu radikal.

Tujuan utamanya tetap, yaitu membentuk “daulah Islamiyah”. Namun, cara yang ditempuh bersifat non kekerasan. Mereka dapat memanfaatkan instrumen demokrasi untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Kemenangan partai Ikhwan di Aljazair, FIS, menjadi momentum penting bahwa jalur tarbiyah, moderat dan parlementarian, dapat menemukan efektivitasnya.

Model tarbiyah kemudian diterima secara luas di beberapa negara, termasuk Indonesia. Model ini sekarang menjadi katup penyelamat penting, tatkala Ikhwan Jihadi sedang terpukul di beberapa negara

IKHWANUL MUSLIMUN VERSI TARBIYAH

Perkembangan terakhir memperlihatkan, gerakan Ikhwan Tarbiyah telah memperoleh kursi parlemen secara cukup meyakinkan, diantaranya adalah;

-          Mesir, 88 kursi (20 %)

-          Aljazair, 38 kursi (7%)

-          Bahrain, 4 kursi dari 12 kursi (33%)

-          Jordania, 20 kursi dari 84 kursi (23%)

-          Kurdistan, 13 kursi dari 275 (5%)

-          Kuwait, 4 kursi dari 50 (8%)

-          Maroko, 42 kursi dari 325 (13%)

-          Palestina, 74 kursi dari 132 (56 %)

-          Tunisia, (14%)

-          Yaman, 46 kursi dari 301 (22.6)

-          Turki, (34%)

-          Bangladesh, 18 dari 300 kursi (6%)

-          Indonesia, 45 dari 550 kursi (8%)

Jalur tarbiyah memasuki Indonesia pada dekade 1980-an. Tokoh penting yang mengusung jalur ini adalah Rahmat Abdullah dan Hilmi Aminudin Hasan.

Ada tiga jalur penting pengembangan Ikhwan Tarbiyah di Indonesia

-          Kelompok Usroh di kampus

-          Alumni Timur Tengah

-          Alumni LPPIA

Pertemuan tiga jalur inilah yang selanjutnya melahirkan PKS sekarang ini.

JIHADI: (IKHWANI DAN SALAFY)

  • Mewabahnya gerakan jihad dipicu oleh perang Afganistan
  • Bahan baku utama gerakan ini terutama berasal dari gerakan Ikhwan sayap radikal dan Salafy sayap radikal
  • Pemikir besarnya adalah Abdullah Azzam, Aiman Zawahiri, dan Syekh Abu Muhammad Al Maqdisy. Sedang operator utamanya adalah Usamah bin Laden (berbeda dalam nama dan bahasa, namun bersatu dalam bentuk dan tujuan- muhtalifah al asma’ wal al lughat muttahidah al asykal wa al aghrad)
  • Pertemuan antara pengikut ikhwan sayap radikal dan salafy radikal inilah yang menjadi tiang utama gerakan jihad.
  • Pengikut gerakan ini sebagian besar adalah alumni Afgan, Moro dan Chehnya.
  • Bahan baku gerakan jihad di Indonesia terutama berasal dari aktivis Darul Islam (DI) Faksi Abdullah Sungkar.
  • Dalam konteks rekrutmen dan pematangan jamaah jihad, Abdullah Sungkar dan Baasyir merupakan tokoh kunci
  • Basis pendukung gerakan jihad umumnya masih didominasi pengikut DI, khususnya jaringan pesantren Ngruki serta alumni Afgan dan Moro

HIZBUT  TAHRIR

  • Perbedaannya dengan ikhwan adalah penolakannya  terhadap konsep demokrasi dan tekanannya terhadap  paham kekhalifahan.
  • Metode perjuangan: tiga tahap (kaderisasi, sosialisasi, dan merebut kekuasaan).
  • Agenda utamanya adalah  mewujudkan  proyek kekhalifahan dunia
  • Pusat jaringan  kemungkinan  berada di The West Bank dan  kini dikendalikan oleh Abu Rashta.
  • Wilayah  pengembangan utama HT adalah negara-negara Asia Tengah, seperti Uzbekistan, Tajikistan  dan Kazahtan. HT  juga kuat di  Asia Selatan,  terutama Bangladesh dan Pakistan.
  • Gerakan Hizbut Tahrir di Indonesia berawal dari para aktivis masjid kampus Masjid Al-Ghifari, IPB Bogor. Dibentuk kemudian halaqah-halaqah (pengajian-pengajia kecil) untuk mengeksplorasi gagasan-gagasan HT.
  • Sebuah konferensi Internasional soal Khilafah Islamiyah digelar di Istora Senayan pada 2002. Konferensi juga menandai lahirnya organisasi Hizbut Tahrir di Indonesia. Organisasi ini langsung memproklamirkan diri sebagai partai politik yang berideologi Islam, namun menolak bergabung dengan sistem politik yang ada.
  • Penolakan ini merupakan bentuk baku dari HT Internasional.
  • Pimpinan HTI sekarang adalah Hafidz Abdurrahman.
  • Dalam pengembangannya, sasaran dakwah HT adalah masjid-masjid jami di kabupaten.

SALAFI DAKWAH

  • Gerakan Salafi Dakwah merupakan bagian dari paham Wahabi.
  • Gerakan ini untuk membendung pengaruh Ikhwanul Muslimin, Syi’ah, Hizbut Tahrir, Jama’ah Tabligh dan aliran lainnya.
  • Gerakan ini berkembang secara internasional melalui jaringan guru-murid ulama-ulama Wahabi dan dukungan dana pemerintah Saudi Arab.
  • Tokoh sentral gerakan ini adalah Bin Baz, Al-Bani, dan Syekh Muqbil.
  • Pendekatan: tekstual, kemurnian aqidah, dan apolitik

SALAFI DAKWAH DAN SALAFI SURURI

  • Gerakan salafi  baru muncul di Indonesia pada awal dekade 1980-an.
  • Alumni LIPIA angkatan pertama, kini menjadi tokoh terkemuka di kalangan salafi.
  • Generasi pertama LIPIA tersebut sangat anti terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin, Hizbut tahrir, Jamaah Tabligh dan Darul Islam.
  • Di Indonesia sendiri, banyak sekali kalangan salafi termasuk sururiyah atau yang mempunyai pandangan yang berbeda dengan kalangan salafi puritan
  • Oleh karena modus pengembangan berbasis pesantren, maka gerakan salafy di Indonesia umumnya bertabrakan langsung dengan konstituen NU.  Hal ini sudah terjadi di NTB di mana sejumlah konflik terbuka sudah berlangsung.
  • Meskipun secara teoritis dapat seiring dengan Persis, namun dalam kenyataannya Salafy cenderung mengambil jarak dengan Persis.
  • Salafy juga mengambil sikap konfrontatif dengan Ikhwan, Syiah maupun Jamaah Tablig.

TOKOH DAN PESANTREN SALAFY SURURI DI INDONESIA

  1. Yusuf Ustman Baisa, Lc (dulu di Ma'had Ali Al Irsyad Tengaran dan d'ai resmi al-Lajna al-Khairiyah a-Musytarakah),
  2. Syarif Fuad Hazza'  (da'i dari Mesir dan kaki tangan Jum'iyyah Islamiyah Kuwait. Ma'had al-Irsyad. Tengaran, Salatiga),
  3. Abu Nida' Khomsaha Sofwan, Lc (Mudir Yayasan At-Turats, Yogyakarta, bekerja sama dengan yayasan sempalan Islam-hizbi- Ihya'tul Turats Kuwait dan al-Haramain Foundation)
  4. Aunur Rafiq Ghufron, (Ma'had Al Furqan, Gresik )
  5. Abu Haidar, dkk (As Sunnah, Bandung  )
  6. Kholid Syamhudi (Ma'had Imam Bukhari )
  7. Ust Abu Husham Muhammad Nur Huda, Ust Abu Ali Noor Ahmad Setiawan, ST, MT, Aris Munandar, SS (LBI Al Atsary Jogjakarta)
  8. Ahmas Faiz Asufuddin (Ma'had Imam Bukhari, Solo dan Pimpinan Umum Majalah as Sunnah )
  9. Abu Qatadah, Yazid Zawwa, Abdul Hakim Abdat  (Al Haramain-Al Sofwah-DDII eks Masyumi ).
  10. Abu Nida, dll (Islamic Center Bin Baz )
  11. Abu Abbas, Abu Isa, Abu Mush'ab, Mujahid (Mahad Jamilurahman Bantul).
  12. Abu Nida Chomsaha Sofwan dkk, (Yayasan Majelis At Turats Al Islamy Jogjakarta)
  13. Umar Budiargo, Lc, Khudlori, Lc, Aris Munandar, SS, Ridwan Hamidi, Lc (PP Taruna Al Qur'an), (alumni Madinah, disebut tokoh freeline).
  14. Muhammad Yusuf Harun, MA, dai al Sofwa, (L-Data pusat) (aldakwah.org)
  15. Abu Umar Abdillah (pernah klik dgn tokoh Khawarij, Farid Ahmad Okbah dari PP Al Irsyad.

SALAFI INDONESIA YANG NON POLITIK

  1. Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed, Jafar Umar Talib dan Syaikh Abdullaah Al-Farsi.
  2. Al Maidani, pengasuh PP Al Anshor Jogjakarta, Al Ustadz Abdul Mu'thidan ustadz Qomar Su'aidi, Lc,
  3. Pompes Dhiyaus Sunnah Cirebon,  Ustadz Muhammad Umar As sewed
  4. Ustadz Abdurahman Wonosari (Murid Syaikh Muqbil bin Haadi, Dammaj, Yaman
  5. Al Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An Nawawi  
  6. Lajnah Dakwah As Salafiyyah Jl. Parakan Asih No. 15, Bandung  Jabar
  7. Ma'had Ittiba'us Sunnah : Jl. Syuhada No. 02 Sampung - Sidorejo - Plaosan - Magetan - Jawa Timur
  8. Abu Yahya Riski (tidak bergabung dengan ustadz Salafy, menyendiri, belum umumkan taubatnya, tinggal di Klaten)
  9. Abdullah Amin (tidak bergabung dengan ustadz Salafy, menyendiri, belum umumkan taubatnya, masih memakai fasilitas ma'had Ighotsah Dammam, Kediri)
  10. Ustadz Askari (Sudah bertaubat, aktif dakwah di Balik Papan, Kaltim)
  11. Ustadz Muhammad Sarbini (Sudah bertaubat, aktif dakwah di Muntilan, Magelang)
  12. Ibnu Yunus (sudah bertaubat, aktif berdawah di Makassar, informasi dari ustadz Azhari Asri sms tgl 22/9/2005)
  13. Abu Mas'ud (sudah bertaubat, salah seorang rekannya hadir di Daurah Masyayikh Yaman kemarin)

GERAKAN SYI’AH

Jaringan  Syiah internasional sekarang  ini terbagi dalam dua  wilayah.

  • Pertama, wilayah utama yaitu daerah bekas wilayah imperium Persia. Dalam wilayah utama, pengembangan Syiah dilakukan  dengan pendekatan  politik dan kultural.
  • Wilayah kedua adalah  wilayah pinggiran dimana  areanya meliputi  negara-negara di luar wilayah imperium Persia. Dalam wilayah ini, pendekatan kultural lebih diutamakan. 

Dalam wilayah bekas Persia, terdapat lima maraji penting yaitu:

-          Marja Irani. Tokoh utama Marja Irani adalah Ali Hosseini Khamenei

-          Marja Iraq. Tokoh utamanya adalah  Ali Hosseini Sistani

-          Marja Bahrain. Tokoh utama : Issa Ahmed Qassim.

-          Marja Lebanon. Tokoh utama : Mohammad Hussein Fadlallah.

-          Marja Afganistan, tokoh utama : Qorban Ali Kaboli”.

Lima  Maraji inilah yang sekarang menjadi kiblat pengembangan Syiah Internasional.

Secara kultural, Syi’ah telah masuk ke Indonesia bersamaan dengan kedatangan Islam ke Nusantara melalui jalur perdagangan dan dakwah dalam bentuknya yang taqiyah.

Setelah terjadi Revolusi Islam Iran (1979), pada awal gerakannya bersifat intelektual, namun sejak kehadiran alumnus Qum gerakan Syi’ah mulai mengembangkan Fiqh Syi’ah, sehingga muncullah lembaga-lembaga Syi’ah.

Syi’ah di Indonesia ada dua corak:

  • Syi’ah Politik, untuk membentuk Negara Islam (para pengikut ide-ide politik dan intelektual Syi’ah)
  • Syi’ah non politik, untuk membentuk masyarakat Syi’ah (para pengikut fiqhiyah syi’ah)

Syiah mengalami perselisihan, namun  tidak mengarah kepada perpecahan, karena saling melengkapi:

Kubu pertama adalah LKAB (Lembaga komunikasi Ahlul Bait) yang merupakan wadah para alumni al Qum. Kubu ini dimotori oleh ICC Jakarta yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah Republik Islam Iran (RII).  LKAB membawai Yayasan Al Munthazar, Fathimah Aqilah, Ar Radiyah, Mulla Sadra, An Naqi, Al Kubra, Al Washilah, MT Ar Riyahi dan gerakan dakwah Al Husainy. LKAB berkantor di Jl Bintaro KODAM Grand Bintaro Jaksel.

Kubu kedua  dipegang oleh IJABI.  Dalam kubu ini metode taqiyah kurang disenangi. Sebaliknya, IJABI tampak lebih pluralis. Hal ini terlihat dari beberapa tokoh Sunni yang menjadi  pengikut IJABI.  Kiblat IJABI, bukanlah ke Iran, melainkan  Marja Lebanon di bawah pimpinan Ayatollah Sayyed Mohammad Hussein Fadlallah. Tokoh utama di Indonesia adalah Dr Jalaluddin Rahmat.

LEMBAGA-LEMBAGA SYIAH DI INDONESIA

Yayasan Fatimah Jakarta

Tazkia Sejati Jakarta

Yayasan Al Mahdi

Yayasan AL Muntazar Komp Taman Kota

Yayasan Madina Ilmu Sawangan

Shaff Muslimin Indonesia, Cawang

IPABI Bogor

Yayasan Intan

Islamic Center Jakarta

Yayasan Asshodiq

Pengajian Umum Abiha (HJ Andriyanti)

Pengajian Al Bathul

Yayasan Babul Ilmi

Pengajian Haurah

MPII Condet

Yayasan Az Zahra

Yayasan Al Kautsar Jawa Timur

Yayasan  Islam Al Baqir Jawa Timur

Yayasan Al Jawad Bandung

Yayasan Muthahhari Bandung

Majlis Taklim Al Idrus Purwakarta

Yayasan  Al kadzim Cirebon

Yayasan  Al baro’ah Tasikmalaya

Yayasan 10 Muharrom Bandung

Majlis Taklim Annur Tangerang

Yayasan  As Shodiq Bandung

Yayasan  As Salam Majalengka

Yayasan  Al mukarromah Bandung

MT Al Jawad Tasikmalaya

Yayasan Al Mujtaba Purwakarta

Yayasan Saifik Bandung

Yayasan Al Ishlah Jakarta

Yayasan  Dar tagrib Jepara

Al Hadi Pekalongan

Yayasan  AL Amin Semarang

Yayasan AL Khoirat Demak

Yayasan  AL WahdahSolo

Yayasan Raudah Fikr Yogyakarta

Yayasan  Al Mawaddah Kendal

Yayasan  Al Mujtaba’ Wonosobo

Yayasan  Safinatunnajah Wonosobo

Yayasan  Al Mahdi Jember

MT Al Alawi Probolinggo

Yayasan AL Muhibbi Probolinggo

Yayasan  Attaqi kedai Hijau Pasuruan

Yayasan  Az Zahra Malang

Yayasan Ja’far Ash Shodiq Bondowoso

Yayasan AL Yassin Surabaya

Yayasan  Al Itrah Jember

Yayasan  Al Hujjah Jember

Ya[isma Malang

Yayasan Al kautsar Malang

YAPI Pasuruan

Yayasan Al Hasyim Surabaya

Yayasan Al Qaim Surabaya

FAJAR

AL Iffah Jember

Yayasan  Al Kisa Bali

Yayasan Al Hasyimi Lombok

Yayasan Al ishlah Makasar

Yayasan paradigma Makasar

Yayasan Fikratul Himmah Makasar

Yayasan Sadra

Yayasan Pinisi

Yayasan LSIIJ Makasar

Yayasan Lentera Makasar

Yayasan Nursaqolin Sulsel

Yayasan Hibtain Riau

Yayasan Al Hakim lampung

Yayasan Pintu Ilmu Palembang

Yayasan AL Bayan palembang

Yayasan Ulul Albab Aceh

Yayasan Amali Medan

Kumail palembang

Yayasan AL Muntadzar Kalsel

Yayasan Ar Ridlo Kalsel

Ust. Ali Ridlo Alatas Kaltim

Madrasah Nurul Imam Selat Sagawin

Irian Jaya

Para pengikut Syi’ah keturunan Arab melakukan gerakan dengan bertaqiyah (sikap menyembunyikan diri), tidak mau berterus terang mengakui sebagai pengikut syi’ah, secara dhahir mereka tampil sebagai orang syafi’i, seperti Habib Ali Baagil (otak pengeboman Gedung BEJ), Habib Husein Al Habsyi (Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia), Abdullah As Segaf (Ikatan persatuan Ahlul Bait Indonesia), Habib Saleh Al Idrus (majelis Dzikir Nurkhaerat Poso-tokoh perlawanan Poso) dll.

Jaringan Syiah di Jawa Timur berpusat di Ponpes YAPI Bangil pimpinan Ustad Husen Al Habsyi, sedangkan jaringan Syi’ah di Jawa tengah berpusat di Ponpes Al Hadi Pekalongan pimpinan Ahmad Baraqbah dan Toha Musawa. Di Yogyakarta bepusat di Yayasan Roushan Fikr yang dipimpin oleh Sofwan (kader Syiah radikal).

LANGKAH UTAMA SYI’AH INDONESIA SAAT INI:

  • Mengkonsolidasikan semua yayasan Syi’ah dan meminimalisir perbedaan
  • Berupaya keberadaanya diterima oleh kalangan muslim Indonesia dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial.
  • Berupaya mendirikan Marja al Taqlid sebuah institusi agama yang sangat terpusat, diisi oleh ulama-ulama syi’ah terkemuka dan memiliki otoritas penuh untuk pembentukan pemerintah dan konstitusi Islam

JAMAAH TABLIGH (GERAKAN DAKWAH)

  • Apolitik
  • Gabungan antara wahabisme dan suffisme.
  • Menjadi  bahan baku  bagi gerakan sunni radikal (Harakatul Mujahidin)

Jamaah Tabligh di Indonesia mempunyai anggota yang cukup banyak. Anggota Jamaah Tabligh di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari artis seperti Gito Rollies sampai dengan tentara, kalangan profesional dll.

Sasaran  utama pengembangan  Jamaah Tablig  umumnya   kalangan perkotaan  terutama yang tidak menyukai aktivitas politik dan  ada minat terhadap  sufisme.

Sebanyak 20.000 anggota jamaah tabligh siap khuruj ke berbagai pelosok di Indonesia.

PENUTUP

  1. Gerakan Islam transnasional masih akan terus berkembang luas di masyarakat Indonesia.
  2. Akan menggerogoti basis-basis gerakan Islam lokal. Basis Muhammadiyah  di perkotaan  umpamanya, sekarang ini sedang digerogoti oleh jamaah Ikhwan dan HT. Jamaah tabligh mengerogoti beberapa konstituen penting NU di perkotaan. Sedangkan gerakan salafi, berusaha mengambil jamaah NU puritan dengan pendekatan pesantren. Adapun Jamaah Tabligh  sedang mengincar komunias-komuntas sufi.
  3. Untuk sementara ini, konflik besar antara gerakan Islam lokal dan gerakan Islam Transnasional memang belum terjadi. Namun, letupan-letupan kecil sudah terjadi, seperti kasus di NTB. 
  4. Sesama  jaringan internasional di Indonesia ternyata  terlibat  ketegangan yang kuat. Jamaah  Ikhwan umpamanya, tidak pernah bertemu dengan  HT.  Sedangkan Salafi  sangat getol  mengecam  gerakan Ikhwan, HT, maupun Jamah Tablig.
  5. Meskipun terjadi persaingan yang serius,  semua gerakan transnasional tersebut ternyata bertemu dalam agenda   terwujudnya pemerintahan Islam.  Kecuali Salafi Dakwah  dan  Jamaah Tablig yang, untuk sementara, bersifat apolitik.
  6. Apabila melihat kecenderungannya, maka jamaah Ikhwan, HT dan Syiah  tampaknya  paling berpotensi untuk terus membesar.  Ketiga jaringan ini untuk masa yang akan datang menjadi saingan serius gerakan Islam lokal.
  7. Gerakan Islam lokal (Sunni moderat) tampaknya paling ketinggalan dalam kompetisi  global ini. Hal ini karena, gerakan Islam lokal semata-mata berbasis nation-state  dan tidak mempunyai  jaringan internasional yang kuat.  

Dari berbagai Sumber

_______________________________________________________

 

ARTIKEL TERKAIT



 

Copyright 2010 - 1431 H | * ALL ABOUT WAHHABI * | Who Is The Wahhabi Actually | Designed by DS | ASWAJA

© SAY NO TO WAHHABI