Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah manusia yang lain daripada yang lain karena kesempurnaan fisik dan akhlak beliau, yang tidak cukup hanya digambarkan lewat kata-kata. Oleh sebab itu semua hati pasti akan mengagungkan dan menyanjung beliau dengan sanjungan yang tidak pernah diberikan kepada selain beliau. Orang-orang yang hidup berdekatan dengan beliau, pasti akan mencintai beliau, tak peduli apapun yang bakal menimpa mereka. Hal ini terjadi karena memang kesempurnaan diri beliau, yang tidak dimiliki siapapun.
Adalah merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan yang tidak ternilai, dengan dijadikannya kita sebagai umat Rasulullah, Sayyiduna Muhammad bin Abdillah SAW. Kebanggaan yang layak untuk diutamakan dan pantas untuk dikedepankan. Adakah kemulyaan melebihi kemulyaan intisab kita kepada Rasulullah ? Adakah keistimewaan melebihi dijadikannya kita sebagai umat terbaik diantara umat yang lain ?. Tapi yang perlu kita ingat, bahwa kemulyaan yang begitu banyak itu tidak lain adalah berkat Nabi Muhammad SAW. Entah apa jadinya jika tidak diutus Baginda Rasulullah SAW ditengah-tengah umat.
Maka jika kita sadar akan keutamaan yang kita sandang itu, lalu bagaimanakah kita mengenal lebih jauh sosok pribadi Nabi Muhammad tersebut, agar kita dapat ber-‘uswah’ (Meneladani) kepada beliau. Sebab tidak mungkin kita hanya berpangku tangan dengan kemulyaan sebagai umat Nabi Muhammad itu saja tanpa adanya usaha untuk mengikuti jejak beliau SAW.
Allah SWT telah menjadikan Rasulullah sebagai uswah (tauladan) kita dalam segala aspek kehidupan, sehingga jika kita mengikuti setiap langkah beliau, pastilah kebahagiaan dan keuntungan menunggu kita di dunia dan akhirat, Allah berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzaab 21)
Beliaulah Insan Kamil ( manusia sempurna ) dalam bentuk tubuh (penciptaan) maupun akhlak beliau, tidak ada satupun cela dan kekurangan pada diri beliau, maka siapakah yang tidak akan rindu kepada keindahan beliau, siapakah yang tidak akan senang untuk menyaksikan dan mengetahui syamail (sifat dan perangai) beliau. Lalu siapakah yang tidak akan mencintai beliau? Dengan segala kesempurnaan dan keindahan yang sejati itu.
Al Imam Muhammad bin Sa’id al Bushiry berkata dalam gubahan pujiannya kepada Rasulullah :
..Dialah (Rasulullah SAW) yang begitu sempurna makna (akhlak) serta bentuk tubuhnya..
..Lalu Allah Pencipta manusia berkenan memilihnya sebagai kekasih Nya..
..Beliau terlepas dari semua yang menyamai dalam keindahannya..
..Maka ibarat mutiara indah yang tidak terbagi berada pada dirinya..
Beliaulah Pemberi syafa’at dan Penyelamat kita, maka sangat perlu kiranya kita mengetahui syamail beliau yang begitu indah, sehingga menambah mahabbah, kerinduan serta keimanan kita kepada beliau.
Setiap kali Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu melihat beliau, maka dia berkata, ”Yang terpercaya dan manusia pilihan, kepada kebaikan dia menyeru. Seperti bulan purnama yang mengusir kegelapan..”.
Para ulama sudah banyak menulis kitab-kitab yang menerangkan hal tersebut, tinggal kita mau atau tidak untuk membaca dan mempelajarinya. Mudah-mudahan kita tergolong ahli hidayah yang pasti akan senang dan cinta untuk menyelam dalam samudera keindahan Syamail Rasulullah SAW. Sehingga sekalipun kita tidak berjumpa dengan beliau, maka dengan membaca Syamail beliau seakan-akan kita sedang berhadapan dengan beliau. Seakan-akan melihat bagaimana gerak gerik, langkah dan kehidupan beliau, walaupun sekedar dengan Bashiroh (mata hati). Adakah kesenangan melebihi berjumpa dengan kekasih sekalipun dengan mata hati kita.
..Kesenangan (kesejukan) mataku adalah disaat berjumpa dengan sang kekasih..
..Dan berhubungan dengannya itu Rahasia kecintaan (ku)..
..Namun berpisah dengan sang kekasih tak ragu lagi..
..Bagiku itu adalah kesedihan dan kesusahan..
Diantara sekian banyak kitab yang menghimpun Syamail Rasulullah adalah :
- Kitab Syamail, karya Al Imam al Hafidz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Sauroh at Tirmidzy.
- Al Mawahib al Ladunniyah ‘alas Syamail Muhammadiyah, adalah Hasyiyah (keterangan) kitab Syamail Tirmidzy, karya al Imam Ibrahim al Baajury.
- Al Mawahib al Laduniyyah bil Minahil Muhammadiyah, karya Al Imam Ahmad bin Muhammad al Qusthullany.
- Syauqul ‘Aruus wa Unsun Nufuus, karya Al Imam Husein bin Muhammad Ad Damaghony.
- As Syifaa bi ta’rifi huquqil Musthofa,karya Al Imam al Qodhi ‘Iyadh bin Musa bin ‘Iyadh al Yahshubi.
- Wasaailul Wushuul ilaa Syamail ar Rasuul,karya Al Imam Yusuf bin Ismail an Nabhany.
- Muntahas Suul syarah Wasaailul Wushuul,karya As Syeikh Abdullah bin Sa’id al Lahji.
- Muhammad Al Insan Kamil, karya As Syeikh Al Imam As Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky al Hasany.
Tujuan dan Faedah mempelajari Syamail Rasulullah.
Al Imam Yusuf bin Ismail an Nabhany menyebutkan dalam kitabnya Wasaailul Wushul, beberapa faedah yang dapat dipetik dari membaca dan mempelajari sifat-sifat Rasulullah, baik yang berkait dengan kholqiyyah (bentuk tubuh) maupun khuluqiyyah (akhlak perangai) beliau, diantaranya adalah :
- Merasakan kenikmatan tersendiri dengan mendengarkan Syamail beliau SAW, sebab dengan itu menjadi tentram dan sejuk hati kita.
- Menambah kedekatan kita dengan Shohib Syamail tersebut, dan mengharap kecintaan dan ridhonya dengan menyebut-nyebut sifatnya yang sempurna.
- Sebagai usaha kita sekalipun sangat sedikit, untuk membalas jasa beliau yang begitu besar, beliaulah yang mengangkat kita dari jurang kegelapan menuju taman keindahan yang terang benderang, dari kesengsaraan menuju kebahagiaan abadi.
- Mengetahui Syamail beliau dapat menarik dan mengajak kita untuk lebih mencintai beliau, yang mana hal itu adalah sebagai Ruh keimanan, cinta kepada Rasulullah itulah dasar segala kebahagiaan dan kejayaan. Sebab merupakan tabiat manusia akan cinta dan dekat kepada siapapun yang berpenampilan indah dan berperangai mulya.
- Dengan mengenal Syamail beliau, kita dapat ber-uswah dan menjadikannya sebagai pemimpin kita dalam segala aspek kehidupan, bagaimana ketawadhuan beliau, kesabaran, keadilan, kezuhudan,kedermawanan dan semua akhlak beliau yang mulya. Hal ini tidak mungkin kita ketahui tanpa mempelajarinya dari kitab-kitab Syamail.
Beliau SAW adalah hamba pilihan yang sudah mencapai puncak kesempurnaan insani, Allah telah memilih beliau sebagai Rasul guna menyampaikan Risalah Ilahiyyah, maka beliau tidak bersabda dan berbuat melainkan itu adalah wahyu Ilahi. Demikian disampaikan oleh As Sayyid Al Imam Muhammad bin Alawy Al Hasani dalam muqaddimah kitabnya, Muhammad Al Insan Al Kamil.
Al Imam Al Muhaddits Abdurrahman ad Diba’I dalam Maulidnya yang masyhur menyebutkan bahwa bagaimanapun usaha kita untuk memuji Nabi Muhammad SAW, maka itu tidak sebanding dengan kedudukan beliau yang sebenarnya disisi Allah SWT, adakah yang mampu menandingi al Quran yang Mulya dimana Allah memuji beliau di dalam al Quran itu dengan firman Nya.
Maka seorang pujangga berkata dalam syi’irnya :
”..Sungguh sempurna sifat-sifat keluhurannya, andaikan dia menghadiahkan cahaya Bagi bulan purnama, pasti tiada kan pernah bulan itu tertutup oleh gerhana..”
Setiap kali manusia meneliti dan memikirkan sifat dan akhlak beliau yang begitu agung dan mulya ini, setiap kali itu pula mereka akan mendapati mutiara pengetahuan baru yang tidak didapat sebelumnya, dan mereka akan mengakui seyakin-yakinnya betapa mulya insan pilihan ini, maka bertambahlah keimanan dan kecintaan kepada beliau SAW. Kita saksikan sendiri, sekalipun beliau telah meninggalkan umat 14 abad yang silam, namun nama beliau yang mulya, akhlak dan sifat yang luhur selalu terdengar dan terpatri dalam hati setiap muslim, bahkan dapat menghilangkan dahaga batin, melebihi air dingin disaat musim panas.
Semoga kiranya membangkitkan semangat kita untuk mempelajari syamail beliau SAW, demi memantapkan dan mengokohkan kecintaan kita kepada Beliau SAW. Beliaulah satu-satunya jalan yang dapat menyampaikan kepada Allah SWT. Al Imam as Syeikh Muhammad bin Abil Hasan al Bakry berkata :
“Engkaulah (Wahai Nabi) pintu menuju Allah, siapapun manusia Yang mendatangi Nya tanpa melewati engkau, tidak akan sampai”.
[ Dinukil dari kitab Wasaailul Wushuul ila syamail Ar Rasul dan Muhammad al Insan Al Kamil, dll ]
Sumber : madinatulilmi
_______________________________________
Info Penulis
Imam Tirmizi adalah salah seorang perekod dan ahli hadis utama, selain Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan setaraf dengannya. Karyanya, Kitab Al-Jamik, atau dikenali dengan kitab Jamik Tirmizi, menjadi salah satu rujukan penting berkaitan masalah hadis dan ilmunya, serta termasuk dalam Kutubus Sittah (enam kitab utama dalam bidang Hadits) dan ensiklopedia hadis terkenal.
Beliau dilahirkan pada 279 H di kota Tirmiz, Imam Tirmizi bernama lengkap Imam Al-Hafiz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulami At-Tirmizi. Sejak kecil, Imam Tirmizi gemar belajar ilmu dan mencari hadis. Untuk keperluan ini beliau mengembara ke beberapa negara antara lain Hijaz, Irak, Khurasan, dan lain-lain.
Dalam lawatannya itu, beliau banyak mengunjungi ulama-ulama besar dan guru-guru hadis bagi mendengar hadis dan kemudian dihafal dan dicatatnya dengan baik. Antara gurunya adalah; Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Abu Daud. Selain itu, beliau juga belajar daripada Imam Ishak bin Musa, Mahmud bin Gailan, Said bin Abdurrahman, Ali bin Hajar, Ahmad bin Muni', dan lainnya.
Daripada kumpulan hadis dan ilmu-ilmunya dipelajari dan dilaporkan oleh banyak ulama, antaranya; Makhul ibnul-Fadl, Muhammad bin Mahmud Anbar, Hammad bin Syakir, Abd bin Muhammad An-Nasfiyyun, Al-Haisam bin Kulaib Asy-Syasyi, Ahmad bin Yusuf An-Nasafi, Abul-Abbas Muhammad bin Mahbud Al-Mahbubi, yang melaporkan daripada kitab Al-Jamik dan lain-lain. Mereka ini pula murid-murid Imam Tirmizi.
Download Syamail Muhammadiyah (terjemahan Bhs. Indonesia _ file PDF) disini.
Semoga bermanfaat.
_________________________________________________________